Yeah, beberapa hari kemarin yang lalu kembali mengingatkan kalo saya masih muda, hehe.
Setelah memasuki hari-hari magang di kantor, mulai memprogram skripsi (Dan kenyataannya saya belum memulainya sama sekali, saya tertekan, sampai akhirnya saya memahami ini adalah proses, pembenaran bahwa saya tidak akan menyia-nyiakan empat tahun ke belakang dengan membuat skripsi yang maksimal! Amin!), membicarakan mau kerja di mana, ada rekruitmen ini itulah, dan semua hal yang membuat saya tua dan berhenti berkreasi karena fokus pada satu hal tua itu.
Menjadi gila lagi, melakukan perjalanan tak wajar lagi, melupakan batas ketahanan fisik lagi, bermuda lagi!
Jumat, sore, akhirnya weekend juga. Sudah jenuh, butek dengan rutinitas kantor. Bobby menjanjikan late night shopping ke TP beberapa hari lalu. Berburu diskon besar diatas jam 8 malam. Pas ditagih, eh, dianya ngeless lagi gak punya duit, soalnya duitnya barusan dipake buat bayar listrik kontrakan. Padahal saya juga berada dalam kondisi yang sama (lagi gak punya duit). Ah, bodo, daripada bengong di kontrakan, cuma maen PES, nonton tv, tidur-tiduran, ngomongin orang, kita berangkat ke TP. Cita-cita saya adalah membeli kemeja dengan harga 50ribuan, titik. Kalo di atas itu, no way! (Kayaknya gak mungkin ya?)
Sampe di TP, memulai kegiatan meraih cita-cita. Dan ternyata benar, cita-cita saya tidak kesampaian. Semuanya masih di kisaran 100ribuan. Yaudah, jalan-jalan aja kalo gitu. Trus tiba-tiba keinget kalo besoknya Mahatma Nayaka Adhitama, SE, Bsc mau maen ke Surabaya. Yaudah, akhirnya cari kado buat kelulusannya Tomblok (nama kerennya Mahatma). Dan akhirnya kita putuskan untuk membeli baju batik. Setelah lama memilih, ditemukan juga batik yang dirasa cocok. Namanya juga diskon, harga 309ribu jadi 124ribu. Kemudian saya menawarkan pada teman-teman saya untuk patungan memberi kado buat Tomblok (aslinya sih karena memang gak ada duit), hehe. Dan kado siap diberikan dengan bungkus tas plastik Matahari dan dengan harga yang memang sengaja tidak dicabut, 309ribu!!! hahahaha..
Sabtu, Tomblok datang bareng Aci, pacarnya, dan Item (Nova Dewi Oktasari, mahasiswi STIS yang suka jalan-jalan). Karena tidak ada kendaraan, sehabis dari teminal mereka naik bis kota turun di TP dan kami menemuinya di sana. Di TP jalan-jalan aja, lebih banyak cerita, bercanda, berkeluh kesah. Terus pacarnya Bobby, Ica datang bawa mobil menyelamatkan kami dari TP. Cabut dari TP ke Royal Plaza mau ketemu masnya Aci. Ditraktir Pizza Hut sama masnya Aci dan pulang ke kontrakan. Sehabis maghrib, Tomblok dan Aci pulang ke Kediri, petualangan masih akan berlanjut!
Sekarang tinggal saya, Bobby, Ica (pacarnya Bobby), Item. Kami pun meluncur ke Big Boxx Complex bersiap memanjakan telinga, mata, dan pikiran. Karena kami akan menonton konser Indienation Jangan Marah Records Tour 2010 yang berisi band-band hebat macam Efek Kos Kaca (ERK), Bangku Taman, Zeke Khaseli, dan The Kucruts. Bagi saya pribadi sebenarnya ini saya jadikan sebagai pemanasan pengenalan lagu-lagu Bangku Taman, Zeke Khaseli, dan The Kucruts. Karena saya cuma ngerti nama dan gambaran lagunya, namun belum benar-benar menikmatinya. Pemanasan karena saya berniat akan menkmatinya dengan sempurna keesokan harinya di Malang. Bangku Taman memberikan suasana ramah dan nyaman, The Kucruts bercerita tentang keresahan para remaja dengan tulus sekali, Zeke Khaseli membuat saya terbengong dengan visualisasi panggungnya, dan ERK selalu hebat.
Big Boxx berada di panggung terbuka, dan hujan mulai mengguyur ketika ERK tampil. Namun itu tidak menyurutkan kami semua untuk sing along sepanjang set list ERK. Cinta Melulu menjadi lagu terakhir yang menghentak namun hujan juga tak mau kalah menghentak. Selesai konser, pukul 00.15, basah kuyup.
Malam masih panjang buat saya. Karena saya berniat untuk pulang ke Malang, menyiapkan kos yang akan dibuat transit oleh rombongan Jangan Marah Records Tour!!! Jadi begini ceritanya, sebenarnya panitia lokal Malng sudah menyiapkan hotel, tapi ternyata baru bisa check in di hotelnya jam 12 siang. Padahal ERK, dkk berangkat dari Surabaya jam 2 dini hari, nah, kos saya dijadikan tempat transit sementara mereka. Boleh sombong dikit dong, ERK was there! Zeke was there! Bangku Taman was there! The Kucruts was there! hahaha mereka yang selama ini saya kagumi sedang tidur di kos saya...
Kembali ke malam itu, siap berangkat bareng Item, ya Item juga memutuskan untuk encore setelah mendengar ERK. Nekat berangkat dengan baju basah kuyup. Ambil mio di penitipan dan...mogok! Wasem! Motorku mogok! Gak bisa distarter, diselah juga gak bisa. Ditolongin orang sampe satpam pun tetep gak bisa. Akhirnya telpon Bobby suruh jemput deh...
Motorku ditarik. Pelajaran malam itu, jika ingin mengetahui cara terbaik melakukan sesuatu, maka lakukanlah dahulu! Tidak perlu banyak teori, lakukan dan kamu akan mengerti. Apaan sih?! Jadi pertama motorku ditarik, aku ditarik item yang dobonceng Bobby. Item yang memang kurus kewalahan menarik. Kemudian tanganku berpegang pada pundak Bobby, lumayan lebih baik, tapi lama-kelamaan sakit juga pundaknya Bobby, hehe. Akhirnya Bobby mencoba untuk mendorong footstep motorku dengan kakinya, dan ternyata ini adalah cara yang paling efektif! Trial and error berlaku malam itu, hehe.
Sampe dikontrakan, ganti baju dulu, sholat dulu, akhirnya saya dan Item berangka ke Malang pakai motornya Bobby. Jam 01.30! Berangkaaaaatt!!! Lapaaaarr!! Tapi tidak ada makanan yang menggugah selera. Surabaya, Waru, Sidoarjo, Porong masih saja belum makan. Akhirnya kita tak kuasa untuk berhenti di KFC Taman Dayu. Mata saya merah pas berkaca di wastafel. Setelah melapah paket komplit, kita melanjutkan perjalanan yang semakin dingin itu. Dan akhirnya tiba di Malang jam 03.30.
Sampek di kos, nambah kasur di ruang depan tv hingga mengganti sprei di kamar atas. Tak lama kemudian terdengar suara mesin menderu mendekat (dramatis gak? hehe). Yiaayyyy, mereka datang! Ya! Itu beneran Cholil, itu Zeke yang tadi membuat saya terbengong, itu Omo yang gila di panggung! Mereka terlihat sangat capek dan langsung menjatuhkan badan begitu menemukan kasur, hehehe. Saya berjaga, menunggu jika-jika mereka masih membutuhkan sesuatu, dan ketika mereka semua sudah tidur, saya iri untuk juga terlelap.
Bangun jam setengah 8, saya sempatkan untuk memenuhi janji lain, menonton teman-teman saya main futsal Accounting League. Balik ke kos jam 9, coffe morning! "teman-teman" sudah bangun, menikmati udara pagi kota Malang. Mereka ramah. Sama Cholil dan Omo dibercandain, kalo mereka semua bakal meluangkan waktu masing-masing 5 menit, untuk memberi jatah Dead in Deadline maen, hahaha (sayang Vigna sama Tea lagi di Kediri).
Akhirnya jam 1 mereka harus check in ke hotel. Biar cuma tempat transit, tapi kami seneng banget. Saatnya bersih-bersih lagi dan kembali tidur, hehe. Dua orang yang bekerja keras menyiapkan kos, yaitu Tika dan Komang. Komang tanya ke saya, "Padahal awalnya kita sangat excited dengan kedatangan ERK, dkk. tapi pas mereka udah ada di sini kok rasanya biasa saja ya?" Trus saya jawab, "Biasa saja gimana? Kan kita udah dengan senang hati kerja keras bersihin, nyiapin kamar, nyiapin rumah buat mereka. Dengan senang hati ngobrol-ngobrol tentang Malang. Itu kan namanya juga excitement." Yeah, kami sangat bergembira telah disinggahi band-band indie yang sangat hebat!
Bangun tidur, sore, mandi sholat, makan, dan siap untuk bergembira lagi! Di Flame kita datang jan 6.30. Pas datang kita malah dikasih tiket gratisan,padahal sebelumnya kami sudah beli tiket. Namun memang niatnya kami bakalan beli tiket walaupun dapat gratisan. Kami ingin mengapresiasi musik bagus!
Masuk venue, melihat band-band pembuka yang tak kalah hebatnya dengan band Jangan Marah Records. Satu band saya baru pertama kali melihat adalah Bem's and His Crimsons Diary. Saya memutuskan unuk menyukainya. Namun ada tragedi yang menimpa salah satu personilnya, Tria sang drummer meninggal dunia sesaat setelah manggung dikarenakan serangan jantung. Shocking! Kabar itu diberitakan di sela-sela perform The Kucruts. Saya yang awalnya berdansa karena kegilaan The Kucruts, hanya diam tak percaya pada lagu terakhirnya. My Beauiful Life memainkan Sepasang dengan sangat emosional. Norman (sang vokalis) berkali-kali memejamkan mata sedih dalam lirik "Ada satu yang hilang..."
Bangku Taman terhenyak dengan kenyataan bahwa Malang sing along di hampir semua lagu yang dinyanyikannya. Seperti biasa, Ode Buat Kota menjadi lagu terakhir yang sangat pas untuk menutup perform dengan senyum bangga. Lolyta And The Disgusting Trouble tampil sangat prima dengan mengundang crowd yang panas di tengah dinginnya AC. Zeke Khaseli kembali membawa saya ke Planet Pluto. Otak saya masih saja belum sampai setelah dua kali menonton. Saya tau dia nyentrik, tapi saya yakin dia lebih dari itu. Ada sesuatu yang saya belum dapatkan. Saya masih akan terus berusaha. The Morning After kembali membuat sing along penonton yang hadir. Pemanasan yang sangat cocok untuk ber-sing along-ria bersama ERK.
Saatnya ERK, saya tidak tau mau berkomentar apa, mereka sangat sempurna! Sound yang dahsyat memanjakan telinga kita. Sing along untuk semua lagu. "Apa gak ada yang suka nonton tv nih, kok pada hapal semua?" kata Cholil heran becampur gembira. Sesaat sebelum lagu terakhir, Cholil memberikan kredit untuk semua punggawa yang berjasa dalam tour ini. Salah satunya, "TERIMA KASIH UNTUK KOS-KOSANNYA DEAD IN DEADLINE YANG JADI TEMPAT NUMPANG KITA PAGI TADI.."
Wow! Dead in Deadline disebut sama vokalisnya Efek rumah Kaca!!!! hahahahahaha
Kami tidak mengharapkan apa-apa, kami senang membantu, dan kredit itu lebih dari cukup. Sebelum pulang, temen-temen kos ngasih oleh-oleh kripik apel buat temen-temen Jangan Marah Records. Malam yang hebat! (minus berita duka)
Malam yang menyita esok hari. Karena besoknya saya bolos kerja, hehe.
Saya punya skala prioritas! :D
suka cerita ini... :D
BalasHapusaktivitas menghindari penuaan dini, teman-teman, musik, hingga skripsi...haha! weleh, skripsi...yah,seneng bacanya...
hahaha cerita yang tak terkonsep, asal nulis aja apa adanya, hehe
BalasHapusterima kasih electrico chica!