1. Dulu saya nyinyir ke teman saya yang punya BB karena "kesibukannya" dengan smartphone tersebut, sekarang saya punya BB.
2. Dulu saya menyayangkan pekerjaan seseorang yang terlalu over karena beranggapan bahwa suatu pekerjaan itu tidak harus ngoyo dan malah bikin kita mengeluh. Dulu menurut saya suatu pekerjaan lebih baik yang sejalan dengan hobi sehingga tidak malah membebani. Sekarang saya sudah bekerja dan pulang hampir selalu over time.
3. Dulu saya tidak punya sepeda motor karena beranggapan bisa mendukung penghematan energi (BBM dan panas) dan mengurangi polusi (asap dan suara). Sekarang, karena pekerjaan saya menuntut saya untuk menggunakan sepeda motor secara kontinyu.
4. Dulu saya berkeras hati untuk membeli BBM tidak bersubsidi jika harus membeli BBM. Sekarang saya pengkonsumsi setia BBM bersubsidi karena jarak tempuh yang lumayan jauh.
Kenapa?
Karena saya bergerak. Saya menemui kondisi baru dan akhirnya saya memahami. Saya menuju suasana baru dan kemudian saya menyetujui.
Ya, hidup harus terus bergerak.
Kalimat awal dalam 4 poin di atas adalah anggapan sempit saya...dulu. Yang kini saya pahami belakangan.
yaa...namanya juga NAIF.
Sabtu, 12 Mei 2012
Jumat, 13 April 2012
Happy Birthday Guy Fawkes!
Senin, 09 April 2012
Investasi Emas
Buat anak-anak muda yang mulai melek investasi dan temen-temen ngajak-ngajak saya untuk investasi emas, monggo dikaji dulu QS. At-Taubah:34-35 :)))
Selasa, 27 Maret 2012
Mblok, Selamat Ulang Tahun!
Short Message Service, 27 Maret 2012, 9:12 am - 11:51 am
A: Mblok, selamat ulang tahun. Ndang rabi! Ngenteni opo maneh?
T: Iyo, insya cpt2.. Matur Nuwun Sobat.. Kapan dolane? Ak mbok abandon tenan iki..
A: Hahaha.. Easy man. Long weekend 6-8 april ga muleh jogja? Lak muleh, tak parani wes..
T: Ora persiapan pindah bung :D
A: Wah, yo'i bgt!! Selamat! Btw, melu demo we?
T: Ya jelas nggalah, I'm capitalist educated fool who believes in subsidies lead to inefficiencies. Kau?
A: Hahaha I dont care. Cuma orang bodoh yang suka protes.
T: Sebenernya, ak lbh mengambil stance enviromental conservation, we have to learn to manage a scarce resource better, hanya itu saja dan harus d budayakan.
A: Yap! Itu solusi. Mengikuti pembahasan pengelolaan minyak dan gas di ind, memang blm bijak. Blm lg masalah menjamurnya kend mtr. Sikapku, udh lama aku g duwe mtr.
A: Jd kapan kita pesta lajang? Pengen koyok the hangeover :p
T: Hahaha tak tau saya.... We'll find the time hahaha
A: Ndang selak aku mlebu kerjo.. Aku wes entuk offers :D
T: When you wear that shirt I got you 2 years ago, that's when we'll have fun. Yes, 2 years ago. :D
A: Hahaha dasar wong tuwek! Happy 24 again then.
T: Thank you!
Kamis, 15 Maret 2012
Sama Bodohnya
Saya sering tak habis pikir dengan kebodohan media, baik koran maupun televisi, atau apapun, yang menggunakan kata "ANARKIS" untuk mengidentikkan dengan kekerasan. Hal ini tentu saja suatu pembodohan publik dan membuat masyarakat (yang mau dibodohi) semakin antipati dengan kata anarkis. Padahal jika kita mau sedikit berusaha dengan mencari di mesin pencari yang tersedia di internet, google misalnya, kita bisa mencari apa itu definisi anarki yang sebenarnya, dan menjadi sedikit tidak bodoh.
Itu semua adalah efek dari media massa yang tidak bisa kita pungkiri telah berperan besar menggiring opini publik.
Hingga, saya akhirnya menyadari bahwa saya juga telah menjadi salah satu korbannya. Yaitu kata "KAPITALISME". Sebagian orang memandang negatif kata ini, termasuk saya tadinya. Kapitalisme dianggap sebagai simbol keserakahan para pemilik modal demi mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Bahkan demi mencapai tujuannya tidak jamak menghalalkan segala cara, semacam korupsi atau suap-menyuap. Dan memang, memang terjadi seperti itu.
Akan tetapi itu bukanlah tujuan awal kapitalisme. Arti kapitalisme sesuai dengan definisi dasar Oxford yang saya kiutip dari blognya pandji adalah "Sistem ekonomi berbasis kompetisi dimana produksi, distribusi, dan perdagangan dimiliki secara individual dan/atau perusahaan." Kapitalisme lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem terdahulu dimana semua dimiliki oleh kerajaan (monarki). Kapitalisme adalah pembebasan dan wujud dari demokrasi bahwa setiap individu berhak mendapatkan sesuai apa yang dikerjakannya. Jika saja saat ini kapitalisme menjadi begitu buruknya, itu adalah ulah manusia sendiri yang memaknai kebebasan dengan terlalu bebas.
Dan media sukses membodohi kita semua.
Rabu, 07 Maret 2012
Fail!
Kemarin Minggu saya lagi di Kediri, kampung halaman saya. Nah, kebetulan sekali hari itu di gang jalan rumah saya sedang ada jadwal kunjungan Walikota Kediri, Pak Samsul Ashar.
Meriah sekali. Diawal rombongan ada pertunjukan jaranan (kuda lumping) yang berperan menjadi voorijder pengawal sekaligus menjadi woro-woro bahwa orang besar akan lewat. Rombongan itu terlihat banyak sekali, sekitar 50 orang. Padahal yang berkepentingan hanya 1 orang saja, Pak Wali. Yang lain hanya mengekor.
Saya tidak begitu paham apa programnya, tapi di situ Pak Wali meninjau bagaimana kondisi rumah, sepertinya tentang kebersihannya dan implementasi bagaimana seharusnya rumah sehat itu, mengingat Pak Wali berlatar belakang seorang dokter. Jalan-jalan trus kalo pas lihat ada tumbuhan yang rimbun di halaman rumah, dihampiri, dipuji, dan dikasih uang 50 ribu rupiah.
"Pak Wali yang peduli rakyatnya."
Sehari sebelumnya, warga diminta untuk kerja bakti memperindah jalan. Sehari sebelumnya warga diminta untuk memasang umbul-umbul. Untuk apa semua itu? Biar terlihat bersih, rapi, indah saat kedatangan Pak Wali.
Palsu!
Gini, kunjungan kepala daerah ke lapangan itu salah satunya juga untuk meninjau dan mengevaluasi. Satu contoh adalah kebersihan. Jika pada kenyataannya ada masalah kebersihan, masalah pembuangan sampah misalnya. Namun ketika kunjungan, kepala daerah tidak menemukan suatu masalah di situ, maka program perbaikan tidak akan dilakukan.
Kini kita generalisasi ke tingkat yang lebih luas, negara. Seperti yang kita ketahui jika ada kunjungan kenegaraan oleh presiden ataupun kunjungan anggota DPR, daerah tersebut akan mempersiapkan diri sedemikian rupa. Merapikan, memperindah, mempercantik, ahh apapun itu memoles diri dan menggunakan topeng. Dan apa yang presiden atau anggota DPR lihat seringkali bukanlah apa yang terjadi sebenarnya. Mereka tidak akan merasa ketidaknyamanan seperti yang kita rasakan. Karena ulah kita sendiri. Atau mungkin karena ulah kita yang tidak ingin dilabeli gagal.
Apa guna kita berteriak akan pemberantasan korupsi, namun jika ada pemeriksaan semua sudah tertutup rapi?
Mungkin saja bukan kita yang salah. Tetapi birokrat kolot yang masih berazas "Asal Bapak Senang".
Selasa, 28 Februari 2012
Rabu, 01 Februari 2012
Menerjang Batas: Berpetualang dengan Mesin Waktu, Menembus Mimpi
Sejak pertama kali @andibachtiar melontarkan ide tentang Gabriel Omar, saya sangat antusias. Sudah lama saya mengagumi beliau dengan mengikuti setiap postingan blognya dan menonton film-filmnya, antara lain Hardline, Romeo Juliet, The Conductors dan Hope. Oleh karena itu saya sangat yakin film Gabriel Omar akan menjadi sesuatu yang hebat.
Saya pun mulai mem-follow @gab_omar dan menikmati setiap twitnya dalam mengenalkan dunianya. Dia konsisten menceritakan harmoni sepakbola Indonesia versinya tanpa peduli carut marut yang terjadi di dunia nyata. Sehingga terkadang membawa kita larut pada dunia persepakbolaan Indonesia yang ideal, dunia Gabriel Omar. Saya ingat ketika awal kemunculannya dia menjawab beberapa pertanyaan followernya yang menanyakan nama klub sepakbola di kotanya. Karena namanya memang unik, merepresentasikan ciri khas kota tersebut, dan tentu saja tidak ada unsur nama-nama tim perserikatan. Kerennya, @gab_omar tak jarang pula bertukar sapa dengan para pemain timnas sungguhan, seperti Bambang Pamungkas (@bepe20), Ahmad Bustomi (Bustomi_19), dan Arif Suyono (@ariffsuyono).
Kemudian muncul blog Gabriel Omar di gabrielomar8.com yang dibumbui foto-foto masa-masa kecilnya ketika berlatih di Ungaran Football School. Saya juga mendownload teaser resmi Gabriel Omar di youtube. Hingga media yang terbaru adalah novel "Menerjang Batas". Novel "pengenalan" latar belakang Gabriel Omar dan dunianya.
Novel ini dimulai pada tahun 1985 ketika Indonesia bertanding melawan Korea Selatan dalam play-off Piala Dunia 1986. Dan seperti yang kita ketahui, cerita ini berakhir pada lolosnya Indonesia ke Piala Dunia 2014. Rentang waktu 29 tahun ini membuat kita seperti berada di dalam mesin waktu. Ditambah dengan pemaparan deskriptif Estu Ernesto dalam bahasa yang sederhana namun berbekal kekayaan pengetahuannya membuat kita semakin berpetualang dalam mesin waktu.
Dimulai dari sebuah desa kecil di Ungaran, Jawa Tengah yang menceritakan Edi Baskoro, pemuda yang sangat mencintai sepakbola dan memiliki mimpi dan keyakinan tinggi terhadap persepakbolaan Indonesia. Bersama ketiga karibnya, yaitu Hadi, Yitno, dan Ismanto, kita dibawa ke perhelatan Piala Dunia 1986 di Argentina, pertandingan Juara Sejati di Jogja, dan perolehan perak timnas di ajang Asian Games 1986 di Cina. Kemudian Edi bersama Ismanto dan Pak Abdul menjadi saksi emas pertama timnas Indonesia di ajang Sea Games pada 1987. Gagalnya timnas di semifinal Sea Games 1989. Kembali ke kancah lokal, pertandingan antara PS Tugu melawan Jakarta Metropolitan pada 1991 dan kelahiran sang bintang Gabriel Omar Baskoro, serta emas kedua timnas di Sea Games 1991.
Mesin waktu berputar balik ketahun 1988 yang menceritakan rencana besar Joseph Marshall Erwiyanto, bos Jakarta Metropolitan, tentang pembinaan klub. Kemudian kita melaju kembali ke Piala Asia 1992 di Jepang dan berakselerasi ke tahun 1996 di mana Indonesia sampai ke fase semifinal. 1997 Gabriel Omar masuk UFS dan pada 1999 menjadi top skor sebuah turnamen, walaupun hanya ditempatkan sebagai pemain belakang.
Mesin waktu terus melaju pada medio 2000-an hingga pada perhelatan Piala Asia 2004, timnas Indonesia berhasil menorehkan sejarah sebagai Juara Asia! Cerita terus berlanjut seputar Jakarta Metropolitan hingga perjalanan timnas. Dan puncaknya, Gabriel Omar Baskoro berhasil membawa Indonesia mencapai perempat final Piala Dunia 2014 dan kalah secara dramatis dengan tuan rumah Brasil di Stadion Maracana.
*****
Kredit lebih patut disematkan pada tim produksi Gabriel Omar ini. Khayalan mengenai kondisi persepakbolaan nasional yang ideal tidak hanya sebatas khayalan, namun mereka dapat mempertanggungjawabkannya dengan menggambarkan lingkungan sepakbola dengan detil. Proses transfer, praktik team talk pelatih terhadap pemainnya di ruang ganti, hubungan pemain dengan supporter, koordinasi supporter, sampai profesionalitas kompetisi dan pembinaan usia dini dengan segala rencananya seperti menjadi solusi bagi pemegang tampuk kekuasaan persepakbolaan di negeri ini.
Tidak ketinggalan, salah satu bagian favorit saya adalah deskripsi selama berlangsungnya pertandingan yang menunjukkan bahwa penulis sangat memahami permainan bola kaki ini. Kita bagaikan benar-benar sedang berada di bangku kayu Gelora Bung Karno ataupun berada di depan layar kaca bersama teman-teman menyaksikan pertandingan tersebut. Yang paling menarik adalah ingatan tentang momen-momen kejuaraan sepakbola dunia masa lampau, baik Sea Games, Piala Asia, hingga Piala Dunia. Entah itu pemaparan sejarah atau karangan, atau setengah sejarah setengah karangan, saya tidak mau repot-repot mengambil pusing. Yang pasti saya percaya bahwa itu adalah bagian dari sejarah. Saya ingat beberapa waktu yang lalu @andibachtiar sering ngetwit bahwa dia sedang menonton arsip-arsip sepakbola nasional.
Terlepas dari hingar bingar sepakbola, penulis juga lihai memainkan emosi pembaca. Jujur saya benar-benar ikut bersedih ketika nyawa Ibu Wiwin tidak bisa diselamatkan saat berjuang melahirkan Gabriel Omar. Ada juga cerita antara Gabriel dengan Andien yang menjadi pemanis di novel ini.
Sejauh pengamatan saya, terdapat ketidaksinkronan antara novel, blog, dan teaser. Seperti nama tokoh cewek yang akan dipasangkan dengan Gabriel. Sebelumnya saya mengenal nama Nitya dalam salah satu postingan blognya, namun dalam novel terdapat nama Andien. Satu lagi, dalam teaser Indonesia sempat memimpin 2-1 melawan Brasil, akan tetapi di novel kita kalah 2-1.
*****
Ada 2 kunci dalam novel ini. Kunci yang pertama adalah kata-kata Andibachtiar Yusuf dalam kata pengantar, "Jika Hollywood mampu membuat Amerika Serikat menang di Vietnam atau sanggup menumpas alien yang menyerbu bumi lewat film, maka lewat medium seni modern inilah saya meloloskan Indonesia ke Piala Dunia." Ini adalah mimpi dan upaya menggapai mimpi ala Bang Ucup (nama panggilan Andibachtiar Yusuf).
Kunci yang kedua adalah ungkapan Brasil kuno yang dikutip Bang Ucup di awal kata pengantarnya, "If you're the only one who dream, it's only a dream. But when millions share the same dream, it's reality." Dengan segala manuvernya Bang Ucup mengajak kita untuk mempunyai mimpi yang sama dengannya sehingga akan membuat mimpi itu menjadi kenyataan karena kita akan menggapai mimpi itu dengan cara kita masing-masing.
Semua media yang digunakan seperti twitter, blog, teaser, dan novel ini adalah strategi pemasaran yang jitu. Karena semua itu merupakan sebagai media "pemanasan" bagi kita untuk kembali bermimpi dan menumbuhkan keyakinan kita agar kita bisa menjangkau mimpi gila Andibachtiar Yusuf.
Dan Indonesia memang akan berlaga di Piala Dunia.
PS: Bahkan dalam novel ini Bang Ucup juga masih bermimpi untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Amin :)))
Selasa, 31 Januari 2012
On My Way
-Sebuah Debut Mixtape oleh Aldi untuk Tika-
1. L'alphalpha - About A Friend
Hai, teman. Berbagi semua dan ku tak kuasa menolak ceritaku. Selalu ada membahu, takjarang berbagi bahu. Baik untukku. Baik untukmu. Terlalu baik untuk mereka. Beristirahatlah sejenak. Di sini. Bersamaku.
Yes you are my friend. Don't you ever cry, don't you say goodbye.
2. Hellogoodbye - If You Wanna, I Might
Apa yang kau rasa? Apa yang ku rasa? Masih mencari tahu. Satu hal yang pasti kita tertawa. Bebas. Inderaku sama sekali tidak menolak aroma nafasmu. Seperti menemukan jawaban.
Sometime I wish I could be the one fish that you choose out of all in the sea.
3. Regina Spector - Us
Dan merekapun mulai membicarakan kita. Isu berhembus menyelidik apa yang tersembunyi di hati. Persetan apa kata mereka, kita hanya tertawa. Tak ada yang tau persis, bahkan kita. Tanpa dasar apa-apa. hanya hati yang juara. Kita masih tertawa.
We're living in a den of thieves, rummaging for answer in the pages.
4. Wolfmother - Vagabond
Sial, aku berlaku layaknya Summer versi laki-laki. Apa kau berbahasa dengan baik? Lihat kata "sial" di awal kalimat. Itu berarti penyesalan.
Please don't make her do things against her will.
5. The Adams - Hanya Kau
Tapi memang... Cuma kamu.
Tak mudah tuk bisa mencari rasa yang telah mati, namun asa telah menanti di dalam hati ini. Hanya kau yang bisa...
6. Hellogoodbye - Oh, It Is Love
Oke, saya menyerah. It is love.
Dua tahun pembelaan dan kalah. It really is love.
Silakan hukum saya. Saya bertekuk lutut.
It is love for the first time I pressed my lips against yours.
7. Hellogoodbye - Here, In Your Arms
Aku mulai ketergantungan kamu. Senyum pagimu, semua rencanamu, labil emosimu, dan setiap helai lakumu. Memenangkanku.
I like when you sleep, when you sleep next me.
8. The Trees and The Wild - Fight The Future
Satu hal yang tersisa adalah mewujudkan mimpi-mimpi kita.
I'll fight the future for you. Maybe.
Trust me, I'm
PS:
- Saya mencari cara yang paling efektif dalam menyajikan mixtape. Saya ingin pendengar dapat mendengar sekaligus membaca "maksud" di waktu yang sama, dalam satu file. Maka saya membuat mixtape ini dalam bentuk slide show power point, jadi pas di-klik muncul slide "maksud" sekaligus memutar lagunya. Begitu seterusnya :)))
- Hellogoodbye mengambil jatah 3 lagu. Karena saya ingin kamu selalu menjadi orang pertama yang saya ucapkan "Hello" di setiap pagi, dan "Goodbye" di setiap malam. Sisa hidup saya.
Minggu, 22 Januari 2012
e-KTP?
Beberapa hari yang lalu saya terpaksa pulang hanya untuk foto e-KTP di Kantor Kecamatan Kota Kediri.
Satu hal yang masih menggelitik saya adalah: Kenapa namanya harus e-KTP?
KTP adalah identitas warga negara Indonesia, nah, tapi kenapa namanya malah gak Indonesia banget? Pake tambahan "e-" di depan. Saya jadi teringat hal lucu lainnya, yaitu surel. Ya, surel adalah nama Indonesia untuk e-mail yang berarti surat elektronik. Singkatan yang lumayan aneh. Lalu e-commerce juga diartikan perdagangan elektronik. Saya mencoba awam dan mendenotasikan bahwa perdagangan elektronik hanyalah jual-beli produk-produk elektronik.
Oke,
1. Elektronik dalam artian bahasa Inggris sangat luas maknanya. Bisa berarti merupakan suatu sistem terstruktur yang terkomputerisasi dalam jaringan internet.
2. Indonesia sejauh ini cukup konsisten dalam penerjemahan, yaitu mengubah MD (menerangkan-diterangkan) khas Inggris menjadi DM. Ex: electronic mail menjadi surat elektronik.
3. Hingga dimunculkan ide e-KTP. (???)
--> Jadi, apakah e-KTP itu adalah gabungan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia?
--> Lalu posisi unsur frase masih pake MD karena "e-" masih di depan, jadi e-KTP belum memenuhi syarat ciri-ciri bahasa Indonesia.
--> Pertanyaan terakhir, jadi cara penulisan e-KTP ini biasa atau harus ditulis miring layaknya bahasa asing (e-KTP) ? Mungkin sebelum ada jawabannya, setengah-setengah aja ya? "e" -nya miring, tapi "KTP" nya biasa (e-KTP).
Nah! Saya punya usulan! :D
Biar Indonesia banget, gimana kalo namanya KTP elektronik dan disingkat KATAPEL.
Gimana Pak Gamawan? Mantep kan?
Selain itu mungkin juga menimbulkan efek samping kebanggaan tersendiri memliki Katapel Indonesia.
Bahkan, mungkin juga menambah rasa cinta tanah air dan perasaan bela negara yang membuncah di dada karena kita semua memiliki KATAPEL.
:D
Langganan:
Postingan (Atom)