Sabtu, 10 Juli 2010

ko-(minus)muni-kasi

Yiiihhhhhaaaaaa! Tidak perlu muni (bunyi) lagi untuk berkomunikasi! Hahahaha. Saya terinspirasi sama teman saya yang lagi tak henti-hentinya nge-BBGL (BlackBerry Gitu Loh!) di kursi atas saya sekarang. Yup! Belilah BB maka Anda tidak lagi membutuhkan mulut untuk berkomunikasi. Anda akan serasa berada di ruangan resepsi yang besar penuh dengan teman-teman Anda, kaya pembicaraan. Banyak sekali fitur yang ditawarkan untuk menjangkau teman-teman Anda mulai dari facebook, twitter, YM, BBM, bla..bla..bla. Pas suasana lagi sepi, eh, dia malah ketawa-ketawa sendiri. Memang, daripada Anda memecah kesunyian nyata, Anda akan lebih tertarik untuk berseri-seri sendiri saja. Yasudah, ntar kalo mati biar dilayat BlackBerry-nya saja! Hahahaha.

Terus..terus....saya pantau-pantau kok di setiap akun social network atau instant message yang dipunya semua topiknya beda-beda. Kayaknya Anda akan jadi orang yang berbeda di setiap akun-akun tersebut. Jadi berapa akun social network dan instant message Anda, maka sejumlah itulah kepribadian Anda. Hahahahaha. Walaupun sama orang yang sama tapi kalo beda tempat komunikasinya maka beda pula topiknya, sial! Udah gitu, pas ketemu (di dunia nyata) seakan-akan mereka itu tidak pernah membicarakannya. Ya begitulah, yang diomongin di YM ya YM saja, di wall facebook ya beda sama yg di twitter, adalagi yg di BBM. Huuuaaaaahhhhhhh.

Ampuuuuuuuunnnnnn BlackBerry!!! Rencang-rencang, meniko diparingi CANGKEM dipundamel ngaturaken endikan, monggo dipunmaksimalaken, sosialisasi secara langsung pancet paling enggal... Halah, emboh!!!

3 komentar:

  1. tapi terkadang chat itu juga bisa mengakrabkan lo! mungkin yg ga bisa diomongin langsung, mereka bisa lebih terbuka lewat chatting. tapi maaf, mungkin yg ga pake blm bisa ngerasainnya sendiri..hehehe...

    BalasHapus
  2. hahaha iya bos... aku yo paham kelebihan chatting yg seperti itu, tp ya enggak segitunya kaleeeee.... hahahaha
    maksude yg sampai melupakan orang-orang sekitar dengan membuat dunia sendiri.
    Ah, embohlah iki yo "emosi" semata kok, hahaha

    BalasHapus
  3. hmm..masih lebih mudah dimengerti pake bahasa "mulut" daripada pake bahasa "tangan",
    aku juga gag ngerti kenapa orang banyak yg suka chatting tapi aku enggak??

    BalasHapus