Sabtu, 05 November 2011

Dokter dan Dosen Pembimbing

Sering denger pasien terlantar karena dokternya sedang sibuk, kan? Pasien mengantri giliran periksa sambil menahan sakit, dokternya belum datang. Ketika ditanyakan ke susternya, selalu jawaban tidak pasti. Mau gimana lagi? Dokter punya nilai tawar di sini. Pasien mau sembuh ga? Ya sudah, harus sabar. Sementara dokter (mungkin) masih baru bangun tidur. Dokter tidak merasakan sakit. Kalau sudah begini yang tersisa hanya mengharap belas kasihan dokter untuk lebih memikirkan pasiennya. Eh, atau (mungkin) itu sudah menjadi keharusan dalam kode etik seorang dokter? Profesionalitas? Sebagai seorang pengabdi? Atau posisi penting yang digantungkan banyak pihak sehingga menciptakan kuasa?

Dosen pembimbing juga begitu.

1 komentar:

  1. Saya gak tahu kenapa pasien sakit, dokter sibuk, dan jawaban suster not helping gitu. Tapi saya tahu Tuhan tahu. Dan yang Dia rencanakan pasti yang sangar-sangar gitu... Selalu... :)

    BalasHapus